Sabtu, 09 April 2011

PEMAKAMAN JIWA

Disini aku mati bersama cinta yang tak pernah mampu ku temui,
bertahun-tahun lembaran hariku ku isi dengan tinta penantian yang tak pernah memudar,
kini aku terbaring dalam rangkulan kerinduan olehmu yang tak pernah mendatangi ku,
penantian yang lama membuahkan sebuah penyakit kerinduan parah dalam hidupku.

Jutaan jarum kata kata yang kau tancapkan di dinding pikiranku,
kini berkarat dan mengotori langkah ku,
semua kata kata manismu itu akan hangus dibakar matahari bersama cintaku yang tertutup tanah kematian,
disaat deritamu ku coba hadir dengan kerinduan akan pertemuan hingga saat kesembuhanmu,
namun kini engkau hadir dengan kelupaan akan diriku,
engkau sibuk dengan wanginya cinta yang menyumbat hidungmu,
hingga membuatku tertidur lelap dalam keputusasaan.

Tangisan ku akan meluapkan danau danau air mata ,
serta akan melemahkan jalanku untuk mendaki gunung pertemuan,
kata kata madu dari mulut hatimu yang melalui goa goa tenggorokanku,
membiusku hingga menembus dunia gaib yang dipenuhi cinta,
seakan-akan memisahkan jasad dari roh nya,
engkau membuaiku hingga seakan mimpi lebih baik dari kenyataan,
walaupun sebenarnya aku tau engkau telah menaruhku di dunia kepalsuan,
dengan harapan hampa tanpa henti akupun berteriak dengan pilu,
jangan biarkan angin kepalsuan menerbangkan ucapanmu ke awan kebohongan.

Inilah perasaanku yang dimuntahkan hari,
perasaan yang meletus membakar waktu,
menghitamkan langit dan mendidihkan hujan,
disini aku terjepit di antara pintu pintu kerinduan yang sebentar lagi akan menyumbat nafas ku karena mu.

Di lubang ini aku terdiam dengan harapan engkau akan menarikku dari lubang keputusasaan,
disini aku terlelap dengan mimpi kepalsuan yang engkau beri,
engkau menutup mata ku dengan ribuan kata kata,
engkau menyelimuti waktuku dengan janji janji hingga semuah itu melumpuhkan hatiku,
serta memadamkan lilin lilin perasaan ku,
sadarkah engkau sesungguhnya kini telah membunuh hatiku dengan jutaan tombak kerinduan abadi yang menghujam tepat dijantung hatiku dan membuat hatiku akan kekal terkubur di PEMAKAMAN JIWA.

Kiniku harus rela terbaring di pangkuan alam dan ditangisi hujan,
tanpa pernah melihatmu menjemputku dengan keindahan pesona semesta yang menyatu di wujud mu,




by lisna

3 komentar:

  1. karya diatas adalah copy paste dari karya asli REVAN ADITYA PAHLEVI

    ini link asli karya diatas :

    http://revanaditya.blogspot.com/2010/02/pemakaman-jiwa.html

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih gan telah bersedia ninggalin jejak,.
      awalnya tulisan diatas saya nemu dari catatan teman,saya rasa karya itu sangat keren,.,.

      sekali lagi terimakasih

      Hapus