Kamis, 07 Juli 2011

RINDUKU TELAH MELALAIKANKU DARI TUHAN


Salahkah rinduku bila semuanya terbiasa
haruskan kuakhiri jika itu tak bisa
kucoba diam tanpa berkata
namun ia menghentak dalam dada
maka ku uraikan dalam kata
rindu yang datang amat lembut terasa
menyatu damai dalam senyum dan tetesan airmata
memberi kesejukan diatas belai mesra
disebalik raga yang tanpa daya
terlalu angkuhnya tuk mengungkap rasa

Aku manusia biasa
ada juga ketakutan yang menyapa
bila rindu ini salah meletakannya
atau ketakutan bila ada buruk sangka
yang menimbulkan prasangka

Maka kucoba untuk menguraikan
dengan penuh kujujuran
rindu yang setiap kali kutuliskan
adalah curahan hati yang merindu seorang saudara yang selama ini memberi ketulusan
akan cinta persaudaraan yang begitu dalam
darinya kudapat banyak pelajaran
bagaimana menjadi manusia yang tidak tersesat jalan
yang setiap kali mengingatkan
disaat aku dalam kelalaian
dan bermain dalam kesia siaan

Lalu apakah itu rindu yang melalaikan aku dari Tuhan....????
sedang dia begitu banyak mengajarkan
tetang hal sebuah kebaikan

Dia adalah saudara yang Allah kirimkan untukku
darinya begitu banyak kudapatkan ilmu
yang dulu tiada pernah kutahu
lalu sekian waktu
aku tak bertemu
salahkan bila aku merindu
hingga kau katakan itu rindu yang melalaikanku

Sedang kumerindu akan ketulusannya yang dihati
yang begitu tulus untuk berbagi
ilmu yang ia miliki
yang tak segan menasehati diri ini yang sering lalai
sungguh rinduku untuknya adalah tulus dan murni
hanya sebagai saudara yang selalu ingin dalam naungan Illahi

Yang darinya aku banyak belajar huruf huruf
yang menjadi tangga untuk mencapai keridhoan-Nya
hanya itu impian rinduku kepadanya
maka ma'afkan bila rinduku itu begitu menimbulkan prasangka
bila memang ada rindu yang pernah kutuliskan tentang yang lainnya
itu karena aku manusia biasa
yang oleh Allah dianugrahi rasa cinta dan rindu juga
namun kutetap syukuri rindu yang dianugrahkan-Nya
karena dengan itu akupun bisa merangkai kata
walau kutahu memang itu tak bermakna
namun kan kucoba berusaha
agar rinduku tetap terjaga
hingga aku tak salah meletakannya...
dan kuucap terimakasih untuk pengingatnya

Kamis, 23 Juni 2011

SEBUAH UNGKAPAN

Aku bukan malaikat dan aku juga bukan manusia jahat. Tetapi aku haya segelintir orang" yang mau mempelapaskan dari kebodohan. Jika aku melakukan kesalahan dan dosa, mengapa aku harus tenggelam dan menyesali semuanya. Bukankah bertaubat meminta ampun itu ...jalan yg harus kita laluinya. Jika aku terperangkap dalam kebencian dan kemarahan.,, mengapa aku harus mengumbar dngan sepuas jiwa.,, bukankah bersabar dan mengendalikan diri itu jalan yang utama.. Jika aku bersedih meratapi nasib..mengapa aku tidak menikmati saja yah... Bukankah meratapi/menangisi tidak akan merubah segalanya.. Jika aku terluka dan kecewa.. Mengapa aku harus meracuni jiwa dan raga., bukankah kesabaran dan ketabahan itu melebihi dari segalanya. Jika aku membenci dan marah pada siapa saja.. Mengapa aku harus mengumbar kebencian itu bukankah kesabaran dan menahan diri itu jalan yang utama. Jika aku sanggup ku akan menjadi lampu minyak. Yang siap menyala dengan seterang terangnya sampai aku mampu menyala hingga lampu itu sampai padam.. Ku kan terus berjalan, melangkah mesti itu harus berhenti. Ku terus melangkah walau duri mengoyak kaki

Rabu, 22 Juni 2011

4 GOLONGAN ADAM MASUK NERAKA

oleh ''Menata Hati'' pada 22 Juni 2011
Pertama:- 'Ayahnya' - Apabila seseorang yang bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia.Dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji dan sebagainya.Dia membiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat.. tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik oleh anaknya.

Kedua:- 'Suaminya' - Apabila seorang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat,memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yang bukan mahram,apabila suami mendiamkan diri.. Walaupun dia seorang alim (solat tidak tangguh, puasa tidak tinggal)maka dia akan ditarik oleh isterinya.

Ketiga:- 'Abang-abangnya' - Apabila ayahnya sudah tiada, tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh kepala abang-abangnya.. jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM. Tunggulah tarikan adiknya di akhirat.

Keempat:-' Anak Lelakinya' - Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yang haram dari Islam, maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan diakhirat kelak.. Nantikan tarikan ibunya.


Maka kita lihat betapa hebatnya tarikan wanita bukan sahaja di dunia malah di akhirat pun tarikannya begitu hebat...maka kaum lelaki yang bergelar ayah / suami / abang atau anak harus memainkan peranan mereka yang sebenar tidaksilap firman ALLAH S.W.T.:-


" Hai anak adam peliharakanlah diri kamu serta ahli kamu dari api neraka,di mana bahan pembakarnya ialah manusia dan batu-batu.."


Hai wanita, kasihankan ayah anda, suami anda,abang-abang anda serta anak-anak lelaki anda..Kesiankanlah mereka dan juga diri kamu sendiri..jalankan perintah ALLAH S.W.T. dengan bersungguh-sungguh dan dengan penuh ikhlas..


Akhir kata, marilah kita berdoa agar kita semua terselamat dari ditarik dan tertarik oleh mana-mana pihak. Harga seseorang muslim adalah sangat berharga.

ALLAH S.W.T. nilaikan seseorang muslim dengan SYURGA.. semua kaum muslim masuk syurga..janganlah kita membuang atau tidak mengendah janji ALLAH S.W.T.

Selasa, 21 Juni 2011

Anugrah Hidup


Pada suatu hari ada seorang gadis buta yg sangat membenci dirinya sendiri. Karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orang kecuali kekasihnya.

Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi gadisnya itu kalau gadisnya itu sudah bisa melihat dunia.

Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepada gadisnya itu Yang akhirnya dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasih gadisnya itu .

Kekasihnya bertanya kepada gadisnya itu , ” Sayangggg … sekarang kamu sudah bisa melihat dunia. Apakah engkau mau menikah denganku?” Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya itu ternyata buta. Dan dia menolak untuk menikahi si pria pacar-nya itu yg selama ini sudah sangat setia sekali mendampingi hidupnya selama si gadis itu buta matanya.

Dan akhirnya si Pria kekasihnya itu pergi dengan meneteskan air mata, dan kemudian menuliskan sepucuk surat singkat kepada gadisnya itu, “Sayangku, tolong engkau jaga baik-baik ke-2 mata yg telah aku berikan kepadamu.”

* * * * *

Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah. Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata- kata kasar Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu, Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suamimu, ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan untuk meminta penyembuhan sehingga suaminya TIDAK LUMPUH seumur hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu, Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke alam kubur dengan masih menyertakan kemiskinannya.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu Ingatlah akan para penganguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu, pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan ada di dunia ini.

Hidup adalah anugerah, syukurilah, jalanilah, nikmatilah dan isilah hidup ini dengan sesuatu yg bermanfaat untuk umat manusia.

NIKMATILAH dan BERI YANG TERBAIK DI SETIAP DETIK DALAM HIDUPMU, KARENA ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI untuk waktumu selanjutnya

Senin, 20 Juni 2011

BILA ALQURAN BISA BICARA

kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu' aku kau sentuh dalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa...
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku...
Apakah aku bacaan usang yang tinggal sejarah...
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian
Di atas lemari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.

Dulu...pagi-pagi...surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman
Sore harinya aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau.....
Sekarang... pagi-pagi sambil minum kopi...
engkau baca Koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang..engkau sempatkan membaca buku karangan manusia
Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari ALLAH Yang Maha Perkasa.
engkau campakkan, engkau abaikan dan engkau lupakan...

Waktu berangkat kerjapun kadang engkau lupa baca pembuka surahku (Basmalah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat ALLAH yang terdapat padaku di laci mobilmu
Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan Stasiun Radio yang senantiasa melantunkan ayatku

Di meja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatkupun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu

Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Menonton pertandingan Liga Italia , musik atau Film dan Sinetron laga
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah

Waktupun cepat berlalu...aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku.

Apakah Koran, TV, radio , komputer, dapat memberimu pertolongan ?
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku engkau dapat selamat melaluinya.

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu...
Setiap saat berlalu...kuranglah jatah umurmu...
Dan akhirnya kubur sentiasa menunggu kedatanganmu..
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu.

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati...
Di kuburmu nanti....
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan
Yang akan membantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu
Dari perjalanan di alam akhirat
Tapi Akulah "Qur'an" kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi . .. bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat suci
Yang berasal dari ALLAH, Tuhan Yang Maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rasulullah.

Keluarkanlah segera aku dari lemari atau lacimu...
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu

Sentuhilah aku kembali...
Baca dan pelajari lagi aku....
Setiap datangnya pagi dan sore hari
Seperti dulu....dulu sekali...
Waktu engkau masih kecil , lugu dan polos...
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan sendiri....
Dalam bisu dan sepi....
Mahabenar ALLAH, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

http://haditsshahih.blogspot.com/2009/04/bila-al-quran-bisa-bicara.html

Minggu, 19 Juni 2011

Jeritan Hati Seorang Akhwat


Para Ikhwan wajib baca, “Jeritan hati seorang Akhwat”

Mewakili semua suara akhwat…!!!


- ini adalah kisah yang sudah sangat melegenda:

- Tentang Julius Caesar, kaisar Romawi yang rela kehilangan kehormatan, kesetiaan dan bahkan negaranya demi si Ratu Penggoda:Cleopatra. Semua dia lakukan (kata ahli sejarah)…atas nama cinta

- Ini kisah tentang pemuda bernama Romeo, demi seorang wanita, rela kehilangan keluarga, dan tentu saja nyawa… tetap saja:atas nama cinta

- Satu lagi, seorang janda bernama Khadijah, yang rela mengorbankan segalanya demi membela pemuda bernama Muhammad, yang dia yakini membawa risalah Tuhannya.

Ini juga : Atas nama cinta kata Jalaluddin Rumi : Cinta akan membuat yang pahit menjadi manis dan dengan cinta tembaga menjadi emas dengan cinta yang keruh menjadi jernih dan dengan cinta, sakit menjadi obat dengan cinta yang mati akan menjadi hidup dan cintalah yang menjadikan seorang raja menjadi hamba sahaya dari pengetahuanlah cinta seperti tumbuh..

afwan, aku bukan pujangga yang hendak membahas tentang cinta. Aku juga tidak sedang mencampuri urusan orang lain (Aku hanya ingin memposisikan diri sebagai seorang saudara.. yang wajib hukumnya untuk mengingatkan saudaranya yang mungkin… salah langkah.

Bila aku salah, atau .. artikel ini tak berkenan, mohon maaf.

Itu saatnya aku untuk dikritisi…
aku ingin bicara atas nama wanita, terlebih akhwat (kalau boleh sih), tolong untuk para ikhwan (atau yang merasa sebagai muslim):

Wanita adalah makhluk yang sempit akal dan mudah terbawa emosi. Terlepas bahwa aku tidak suka pernyataan tersebut, but itu fakta. Sangat mudah membuat wanita bermimpi.

Tolong, berhentilah memberi angan-angan kepada kami. Mungkin kami akan melengos kalau disapa. Atau membuang muka kalau dipuji. But, jujur saja, ada perasaan bangga. Bukan suka pada antum (mungkin) but suka karena diperhatikan “lebih”.

Diantara kami, ada golongan Maryam yang pandai menjaga diri. Tetapi tidak semua kami mempunyai hati suci. Jangan antum tawarkan sebuah ikatan bernama ta’aruf bila antum benar-benar belum siap akan konsekuensinya. Sebuah ikatan ilegal yang bisa jadi berumur tak cuma dalam hitungan bulan
tetapi menginjak usia tahun, tanpa kepastian kapan akan dilegalkan.

Tolong, pahami arti cinta seperti pemahaman

Umar Al Faruq: seperti induk kuda yang melangkah hati-hati karena takut menginjak anaknya (afwan, bener ini ya riwayatnya?). Bukan mengajak kami ke bibir neraka. Dengan SMS-SMS mesra, telepon
sayang, hadiah-hadiah ungkapan cinta dan kunjungan pemantapan yang dibungkus sebuah label : Ta’aruf.

Tolong, kami hanya ingin menjaga diri. Menjaga amal kami tetap tertuju padaNYA.Karena janji Allah itu pasti. Wanita baik hanya diperuntukkan laki-laki baik. Jangan ajak mata kami berzina dengan memandangmu, jangan ajak telinga kami berzina dengan mendengar pujianmu jangan ajak tangan kami berzina dengan menerima hadiah kasih sayangmu jangan ajak kaki kami berzina dengan mendatangimu jangan ajak hati kami berzina dengan berkhalwat denganm. Ada beda … persahabatan sebagai saudara, dengan hati yang sudah terjangkiti virus….. beda itu bernama “rasa” dan “pemaknaan”. Bukan, bukan seperti itu yang dicontohkan Rasulullah. Antum memang bukan Mush’ab,
antum juga tak sekualitas Yusuf As. Tetapi antum bukan Arjuna dan tak perlu berlagak seperti Casanova karena Islam sudah punya jalan keluar yang indah :

Segeralah menikah atau jauhi wanita dengan puasa. Tolong, sebelum antum memutuskan untuk mendatangi kami jawab dulu pertanyaan ini dengan jujur:

- setelah 3 bulan antum mendatangi dan menyatakan cinta, antum masih belum siap untuk mengikrarkan dalam sebuah pernikahan?
- ataukah antum masih butuh waktu lebih lama dan meminta kami menunggu, dengan alasan yang tidak syar’i dan terlalu duniawi?
kalau jawabannya “YA”,: “SELAMAT” berarti antum lebih pantas masuk surga dibandingkan Ali bin Abi Thalib. Dia baru berani mengatakan cinta kepada Fathimah, setelah menikah. Ali,pemuda kesayangan Rasul, tetapi menunggu waktu bertahun-tahun untuk engatakannya. Bukan karena dia pengecut tentu saja justru karena dia adalah laki-laki kualitas surga…

Tolong, kami tidak ingin menyakiti hati calon suami kami yang sebenarnya. Mereka berusaha untuk menjaga hijab, agar datang kepada kami dalam kondisi suci hati, tetapi kami malah menjajakan cinta kepada laki-laki yang belum tentu menjadi suami kami.

Atau antum sekarang sudah berani menjamin bahwa antum adalah calon suami kami sebenarnya? Maaf, wanita itu lemah dan mudah ditaklukkan. Sebagai saudara kami, tolong, jaga kami. Karena kami akan kuat menolak rayuan preman, but bisa jadi kami lemah dengan surat cinta kalian.

Bukankah akan lebih indah bila kita bertemu dengan jalan yang diberkahiNYA?

Bukankah lebih membahagiakan bila kita dipertemukan dalam kondisi diridhoiNYA?

Sumber:
http://najwa-choey.abatasa.com/post/detail/10689/jeritan-hati-seorang-akhwat

Rabu, 15 Juni 2011

Cintamu Tak ku Miliki,Tapi Cinta-Nya Ku Raih


السلام عليكم ورحمة الله و بركاته

" ukhti,kenapa menangis ?"Nina sahabat sekamarku membelai jilbabku penuh tanya.

" Dia memutuskan hubungan ta'aruf nya dengan ku,karna merasa aku bukan yag terbaik buat dia." Aku masih menangis tersedu.

" Ikhlaskan saja ukhti,insyaallah nanti akan datang ikhwan yang juga lebih baik dari dia" Nina mencoba memotivasiku.

" Sulit ukhti,aku sudah berharap besar padanya."

" Aku tahu itu sulit,tapi bukan berarti ga bisa kan. Cinta mu sudah berselimut nafsu,makanya sulit untukmu melepasnya. Bila cintamu hanya bersandar padaNya,orang yang belum halal bagimu tak akan membuatmu bersedih belama-lama apalagi sampai putus asa. Apa ukhti tak yakin dengan janji AllOh?? Dia bukan jodohmu,jangan sia-siakan air matamu demi cinta yang belum halal"

Sahabatku Nina mencoba mengingatkan ku dan membuatku tersadar hanya cinta Nya yang harus ku harapkan.

Sahabat,Ingatlah cinta kepada makhluk hanya sebuah aplikasi cinta kepadaNya,kepada Allah tentunya. Jangan sampai kita tergolong orang-orang yang "Mabuk Cinta" terhadap dunia dan isinya.

Ketika cinta yang di wakili oleh syetan maka nafsulah yang akan berbicara. Syetan lah yang akan membuat kita berbuat maksiat atas nama cinta..Naudzubillah..

"Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih" ( An Nahl 63 )

Sungguh syetanlah yang membuat kemaksiatan indah di mata kita,dan kita dengan pasrahnya rela di butakan syetan cinta dalam ketidak halalan. Cinta seperti inilah yang membuatmu menangis berkepanjangan karna cinta yang tidak halal.

Singkirkanlah syetan cinta itu dalam hatimu ketika cinta yang belum halal bagimu meninggalkanmu,gantikanlah cintamu pada cinta Nya,cinta pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,maka engkau akan di mudahkan untuk mendapakan kekasih sejatimu. Karna Allah lebih mengetahui yang lebih baik bagimu.

Apabila kita mencintai sesuatu tentu kita akan selalu mengingatnya,menyebut namanya,itu pun yang akan kita lakukan ketika cinta yang tak kekal itu meninggalkanmu,gantikan dengan menyebut dan mengingat pada Sang Maha Pecinta Yang Kekal.

Ladang cinta yang di sirami oleh cinta Nya tentu akan terus subur dan tumbuh terus mejulang sehingga jannahNya.. Subhanallah..

Sahabat,memang melupakan kekasih yang telah kita taruh harapan besar padanya,tapi sungguh selalu mengingatnya pun hanya akan menjauhkan kita pada mengingatNya. Hanya dengan dekat dengaNya,dengan Sang Pecinta Sejati,cinta palsu yang didukung syetan itu akan hilang. Yakinlah,Allah akan terus dekat denganmu dan tak akan membiarkanmu hidup tanpaNya.

Janganlah kau kejar cinta duniamu,tapi kejarlah cinta akhiratmu. Maka cinta dunia akan mengikutimu saat engkau mengejar akhirat.

Biarkan ku kehilangan cinta yang tak halal bagiku,tapiku kan mendapatkan yang jauh lebih indah. Cinta pada Sang Maha Pecinta.

Wallahu'alam bi Showwab.
Semoga bermanfaat Insya Allah...
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

Senin, 13 Juni 2011

BIDADARIKU

 بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Wahai  BIDADARIKU  ...
Temanilah Resahku di dalam Keheningan malam yang syahdu ...
Tenangkanlah jiwaku di saat Kesunyian malam menerpaku ...
Hilangkanlah Sepi gelisah daripada cobaan yang selalu datang menghampiri ...

Jadilah pedampingku yang selalu Taat kepada ALLOH dan Rasul''-Nya ..
Jadilah sang setia yang menemani setiap hari-hari dalam mengarungi hidup..
Dengan kehadiranmu di sisiku menjadi Bukti bahwa aku tidak pernah sendiri...

Dengan Cinta dan Ketulsanmu Kau beri harapan saat ku terjatuh ..
Kau Berikan cintamu semata-mata hanya untuk menggapai Ridho-Nya
Ikatan cinta Kita akan senantiasa abadi Karena dasar CINTA karena ALLOH .
Itu akan menjadi Penawar racun berbisa jika kelak Ujian akan datang menerpa.

Kita sepatutnya sentiasa menSUCIkan HATI kita karena HATI adalah RAJA
Jangan biarkan ia'nya di nodai oleh titik hitam yang akan membutakan ..
Jangan pula sampai Kenikmatan dunia nan Fana ini melalaikan kita dari-Nya ...
Sadarilah “Pakaian kita keTAKWAan,hiasan kita malu dan hasil kita adalah ilmu...

Engkau kini telah menjadi pelengkap dari kehidupanku ...
Sekarang kau telah menjadi bagian dari hidupku ...
Semuanya telah kita satukan dalam ikatan Cinta suci ...
Duhai Bidadariku tercinta pelengkap rusuk kiriku yang selama ini ku cari ...

Kau laksana Bintang malam yang menghiasi langit kelam ...
Bagaikan Penunjuk jalan yang terang dalam kegelapan Malam ...
Kau Laksana Rembulan Yang menerangi Malam dengan Sinar-nya ...
Bagaikan Penerang dalam keabadian dengan Sinarmu yang menawan ....

Wahai  BIDADARIKU . . .
Ingatlah !!! Taman FIRDAUSI…di situlah tempat destinasi CINTA yang abadi.
Memandu ke arah musafir cinta kita ke Taman Syurga,
Semoga mendapat naungan di sisi yang Esa, Raja pemilik segala rasa cinta…
Aku Ber'Doa dan Berharap Bahwa Kau Adalah BIDADARIku Dunia Akhirat ...

Ya ALLOH Satukanlah Hati kami dalam mencintai dan Redha atas ujian-Mu
Dengan Ikatan CINTA SUCI ini Satukanlah kami kembali dalam Jannah-Mu...
Bingkisan tinta ini kutujukan istimewa buat BIDADARIKU yang mencari kejernihan
Ridho Ilahi dalam perCINTAan.. Buatmu ..Pencari cinta sejati,CINTA yang ABADI…

SANG PENGUNJUNG TERAKHIR


Saudaraku, tahukah kamu siapa pengunjung terakhirmu? Tahukah kamu apa tujuan ia berkunjung dan menemuimu? Apa saja yang dimintanya darimu?

Sungguh! Ia tak datang karena haus akan hartamu, karena ingin ikut nimbrung makan, minum bersamamu, meminta bantuanmu untuk membayar hutangnya, memintamu memberikan rekomendasi kepada seseorang atau untuk memuluskan upaya yang tidak mampu ia lakukan sendiri.!!

Pengunjung ini datang untuk misi penting dan terbatas serta dalam masalah terbatas. Kamu dan keluargamu bahkan seluruh penduduk bumi ini tidak akan mampu menolaknya dalam merealisasikan misinya tersebut!

Kalau pun kamu tinggal di istana-istana yang menjulang, berlindung di benteng-benteng yang kokoh dan di menara-menara yang kuat, mendapatkan penjagaan dan pengamanan yang super ketat, kamu tidak dapat mencegahnya masuk untuk menemuimu dan menuntaskan urusannya denganmu!!

Untuk menemuimu, ia tidak butuh pintu masuk, izin, dan membuat perjanjian terlebih dahulu sebelum datang. Ia datang kapan saja waktunya dan dalam kondisi bagaimanapun; dalam kondisimu sedang sibuk ataupun sedang luang, sedang sehat ataupun sedang sakit, semasa kamu masih kaya ataupun sedang dalam kondisi melarat, ketika kamu sedang bepergian atau pun tinggal di tempatmu.!!

Saudaraku! Pengunjungmu ini tidak memiliki hati yang gampang luluh. Ia tidak bisa terpengaruh oleh ucapan-ucapan dan tangismu bahkan oleh jeritanmu dan perantara yang menolongmu. Ia tidak akan memberimu kesempatan untuk mengevaluasi perhitungan-perhitunganmu dan meninjau kembali perkaramu!

Kalau pun kamu berusaha memberinya hadiah atau menyogoknya, ia tidak akan menerimanya sebab seluruh hartamu itu tidak berarti apa-apa baginya dan tidak membuatnya mundur dari tujuannya!

Sungguh! Ia hanya menginginkan dirimu saja, bukan orang lain! Ia menginginkanmu seutuhnya bukan separoh badanmu! Ia ingin membinasakanmu! Ia ingin kematian dan mencabut nyawamu! Menghancurkan raga dan mematikan tubuhmu! Dia lah malaikat maut!!!

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
“Katakanlah, ‘Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan.” (QS. As-Sajadah: 11)

Dan firman-Nya, artinya:
“Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya.” (QS. Al-An'am: 61)

Kereta Usia

Tahukah kamu bahwa kunjungan Malaikat Maut merupakan sesuatu yang pasti? Tahukah kamu bahwa kita semua akan menjadi musafir ke tempat ini? Sang musafir hampir mencapai tujuannya dan mengekang kendaraannya untuk berhenti?

Tahukah kamu bahwa perputaran kehidupan hampir akan terhenti dan 'kereta usia' sudah mendekati rute terakhirnya? Sebagian orang shalih mendengar tangisan seseorang atas kematian temannya, lalu ia berkata dalam hatinya, “Aneh, kenapa ada kaum yang akan menjadi musafir menangisi musafir lain yang sudah sampai ke tempat tinggalnya?”

Berhati-hatilah!

Semoga anda tidak termasuk orang yang Allah subhanahu wata’ala sebutkan, artinya:
“Bagaimanakah (keadaan mereka) apabila Malaikat (Maut) mencabut nyawa mereka seraya memukul muka mereka dan punggung mereka?” (QS. Muhammad: 27)

Atau firman-Nya, artinya:
“(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat zhalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata), ‘Kami sekali-kali tidak ada mengerjakan sesuatu kejahatan pun.” (Malaikat menjawab), “Ada, sesungguh-nya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan. “Maka masuklah ke pintu-pintu neraka Jahannam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombong-kan diri itu.” (QS. An-Nahl: 28-29)

Tahukah kamu bahwa kunjungan Malaikat Maut kepadamu akan mengakhiri hidupmu? Menyudahi aktivitasmu? Dan menutup lembaran-lembaran amalmu?

Tahukah kamu, setelah kunjungan-nya itu kamu tidak akan dapat lagi melakukan satu kebaikan pun? Tidak dapat melakukan shalat dua raka'at? Tidak dapat membaca satu ayat pun dari kitab-Nya? Tidak dapat bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir, beristighfar walau pun sekali? Tidak dapat berpuasa sehari? Bersedekah dengan sesuatu meskipun sedikit? Tidak dapat melakukan haji dan umrah? Tidak dapat berbuat baik kepada kerabat atau pun tetangga?

‘Kontrak' amalmu sudah berakhir dan engkau hanya menunggu perhitungan dan pembalasan atas kebaikan atau keburukanmu!!

Allah subhanahu wata’ala berfirman, artinya:
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikan lah aku (ke dunia).” Agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguh-nya itu adalah perkataan yang diucapkan saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu'minun: 99-100)

Persiapkan Dirimu!

Mana persiapanmu untuk menemui Malaikat Maut? Mana persiapanmu menyongsong huru-hara setelahnya; di alam kubur ketika menghadapi pertanyaan, ketika di Padang Mahsyar, ketika hari Hisab, ketika ditimbang, ketika diperlihatkan lembaran amal kebaikan, ketika melintasi Shirath dan berdiri di hadapan Allah Al-Jabbar?

Dari ‘Adi bin Hatim radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alihi wasallam bersabda,
“Tidak seorang pun dari kamu melainkan akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat, tidak ada penerjemah antara dirinya dan Dia, lalu ia memandang yang lebih beruntung darinya, maka ia tidak melihat kecuali apa yang telah diberikannya dan memandang yang lebih sial darinya, maka ia tidak melihat selain apa yang telah diberikannya. Lalu memandang di hadapannya, maka ia tidak melihat selain neraka yang berada di hadapan mukanya. Karena itu, takutlah api neraka walau pun dengan sebelah biji kurma dan walau pun dengan ucapan yang baik.” (Muttafaqun 'alaih)

Berhitunglah Atas Dirimu!

Saudaraku, berhitunglah atas dirimu di saat senggangmu, berpikirlah betapa cepat akan berakhirnya masa hidupmu, bekerjalah dengan sungguh-sungguh di masa luangmu untuk masa sulit dan kebutuhanmu, renungkanlah sebelum melakukan suatu pekerjaan yang kelak akan didiktekan di lembaran amalmu.

Di mana harta benda yang telah kau kumpulkan? Apakah ia dapat menyelamatkanmu dari cobaan dan huru-hara itu? Sungguh, tidak! Kamu akan meninggalkannya untuk orang yang tidak pernah menyanjungmu dan maju dengan membawa dosa kepada Yang tidak akan memberikan toleransi padamu! (Abu Shofiyyah)

Sumber: Az-Zâ'ir Al-Akhîr karya Khalid bin Abu Shalih

Rumput Tetangga tidak Selalu Lebih Hijau


Suatu ketika seorang hartawan kaya meninggal dunia dengan sebelumnya telah menuliskan terlebih dahulu pembagian harta untuk kedua orang putranya. Istrinya sudah meninggal beberapa tahun sebelumnya.

Sepanjang hidup, si hartawan mengumpulkan hartanya satu per satu sedikit demi sedikit sehingga ia sangat mengenal semua harta miliknya. Oleh karena itu ia dapat membagi semua hartanya menjadi dua dengan nilai kurang lebih sama. Akan tetapi karena jenis-jenis harta itu tidak persis sama yang diterima oleh masing masing anaknya maka keduanya dengan penuh iri menganggap bahwa anak yang lain mendapatkan warisan lebih banyak dibanding dirinya. Setelah upacara penguburan yang meriah, kedua putra tersebut segera saling ribut dan bersikeras bahwa orang tuanya telah bertindak tidak adil karena anak yang lain mendapatkan harta warisan yang lebih banyak dari dirinya.

Karena keributan yang tak kunjung selesai dan bahkan makin memuncak, orang-orang sekitar mengusulkan keduanya untuk membawa masalah mereka ke pengadilan. Berharap bisa memenangkan pengadilan karena merasa dirinyalah yang paling benar dimana warisan saudaranya lebih banyak dari yang dimiliki, kedua putra yang seakan melupakan bahwa mereka bersaudara dan datang dari orang tua yang sama, akhirnya sepakat untuk mencari penyelesaian melalui jalur hukum.

Di pengadilan, sang Hakim yang dikenal sangat pandai dalam menangani kasus-kasus yang rumit, dengan sabar dan hati-hati mendengarkan keterangan dari kedua orang putra orang kaya tersebut secara bergantian. Dengan cerdik, sang Hakim setelah berpikir sejenak kemudian berkata mereka, "Tuliskanlah semua harta kekayaan yang dikatakan oleh orang tuamu telah diwariskan untuk kalian masing-masing. Jangan sampai ada yang ketinggalan karena harta yang ternyata tidak tercantum dalam tulisan tersebut akan menjadi milik umum". Demikian teliti keduanya dalam melakukan inventarisasi dan menuliskan semuanya dalam daftar masing-masing.

Sang Hakim dengan sabar menunggu sampai keduanya selesai menulis dan kemudian bertanya, "Apakah semuanya sudah lengkap kalian tuliskan ?". Keduanya mengiyakan. Hakim tersebut kemudian meminta keduanya untuk saling bertukar daftar dan memeriksa secara teliti daftar dari saudaranya. "Apakah kalian masih merasa bahwa warisan dari saudaramu lebih banyak dari yang kalian terima untuk diri masing-masing ?". Tanpa ragu keduanya segera menjawab, "Iya Pak Hakim, orang tua saya memang tidak adil. Harta yang diwariskan kepada saudara saya jauh lebih banyak daripada yang kuperoleh. Kami meminta penyelesaian yang seadi ladilnya". "Baiklah, karena kalian masing-masing menganggap bahwa daftar harta yang dimiliki oleh saudara kalian jauh lebih banyak dari daftar kalian sendiri maka silakan untuk saling menukarkan daftar masing-masing dan harta dalam daftar tersebut sekarang menjadi milik kalian".

Sungguh suatu penyelesaian perkara yang rumit dengan cara yang sangat sederhana akan tetapi pandai dan adil. Sang Hakim mengecoh kedua putra yang tamak dengan keserakahan mereka sendiri. Seperti pepatah populer yang sudah dimodifikasi, "Rumput tetangga selalu kelihatan lebih hijau daripada rumput sendiri". Setelah pindah ke rumah tetangga dan memiliki rumput tersebut, ternyata tidaklah sehijau rumput sendiri sebelumnya.


Sahabatku, kita sering melihat orang lain lebih baik, lebih enak, lebih bahagia, lebih pandai, lebih menarik dan berbagai 'lebih-lebih' lainnya. Bisa terjadi sebenarnya malah orang lain yang kita pandang 'lebih' tersebut ternyata sebenarnya juga menganggap dirinya kalah dibanding diri kita. Mulailah untuk bisa menerima keadaan diri sendiri apa adanya, mempertahankan apa-apa yang sudah baik dan memperbaiki kekurangan yang masih dimiliki. Jadilah orang yang mudah bersyukur. Inilah jalan terbaik dalam menjalani kehidupan.

Minggu, 12 Juni 2011

wanita pendamba surga

Pesona akhlakmu bagai mutiara yang berkilauan

Halus tuturmu menggambarkan pribadi yang santun
Kecantikan hatimu laksana kapas tanpa noda
Kesejukan aura jiwamu seperti bidadari syurga

Kau hiasi dirimu dengan bingkaian akhlak islami
Semakin berwibawa karena auratmu terhijabi.
Saat wanita lain bergelimang kesenangan semu
Menari-nari di atas lantai dansa
Menenggak arak dalam gelas-gelas kristal
Engkau justru mengurung diri
Mentafakuri kehidupan akhirat yang masih ghaib
Mengembara dalam pencarian jati diri.
Di saat wanita lain asyik memilih busana trendi
Sibuk memoles tubuh dan wajah
Berlomba memamerkan aurat mereka
Engkau justru tampil bersahaja
Dalam balutan gamis dan kerudung panjang
Engkau sembunyikan auratmu
Agar tak terjamah pesona kecantikan itu
Dari mata-mata lelaki jalang.
Di saat wanita-wanita lain tertawa lepas
Menikmati euphoria tanpa batas
Menebar cinta basi pada lelaki
Engkau justru menangis dalam sujud
Mendaki taubat dalam bukit tahajud
Mengemis ampunan pada Penggenggam nyawa
Menutup lisan dari bicara sia-sia.
Di saat wanita-wanita lain mengidolakan
Miyabi, Britney Spears, Celine Dion, Maddona
Engkau mengidolakan Khadijah, Maryam, Asiyah, Fatimah
Di saat wanita lain bangga aibnya terbuka
Puas jika namanya di puja-puja
Engkau justru mengasingkan diri dari gemerlap dunia
Merahasiakan kebaikan yang kau lakukan pada sesama
Karena takut jatuh pada perbuatan riya’.
Di saat wanita-wanita lain menghabiskan waktu di plaza
Menghamburkan materi dengan sia-sia
Engkau justru menghabiskan waktumu di mushola
Menguatkan zikir dan memuja asma-Nya.
Merenda istigfar di atas sajadah cinta.
Di saat wanita-wanita lain hanyut dalam pesona zaman
Bercengkerama liar dengan segala kemewahan
Sibuk memuja artis-artis idaman
Engkau justru sibuk mengkaji ilmu
Mendakwahkan agama Islam tanpa ragu
Berjibaku dengan segala kesulitan
Meneriakkan kalimat jihad militan.
Di saat wanita-wanita lain sibuk menenteng majalah erotis
Menggumbar gosip sesama secara sadis
Engkau justru teguh pada Al-Qur’an dan hadis
Yang kau jadikan pegangan hidup
Agar iman di dadamu tidak redup.
Wanita pendamba syurga…
Agungnya akhlakmu berselimut mutiara
Pada rahimmu kelak generasi-generasi agama
Akan Allah amanahkan
Engkau calon madrasah pertama
Saat mujahid-mujahid terlahir di dunia
semoga kelak pribadi-pribadi seperti ini melekat pada diri kita..aamiin,

Wahai Calon Isteriku,tegarLah ditengah badai


 بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
......
Assalaamu'alaikum warohmatullaahi wabarokaatuh. . .

Kepada Calon Isteriku yang akan mengandung anak"ku,mendidik mereka
dengan tauhid dan akhlaq seperti apa yang dicontohkan Rasulullah dan Para penerusnya yang tetap lurus menapaki jalan tauhid dan Jihad. . .

Surat Ini ku tulis untukmu agar engkau kelak tidak akan kecewa dan sedih mendapatkan pasangan seperti aku yang penuh degan kekurangan. . .


Calon Isteriku. . .
Aku tulis surat ini kepadamu agar engkau lebih mengerti jalan yang akan qt tempuh dan apa yang akan qt tuju sebagai makhluk yang dibebani oleh ALLAH Yang Maha Perkasa di dunia yang tidak kekal ini.agar kelak qt lebih siap untuk saling memahami,saling mengerti dan mensyukuri setiap apa yang sudah digariskan oleh ALLAH kepada keluarga qt. . . .

Calon Isteriku dan calon dari anak"ku. . .
Engkau mungkin sudah tau jalan apa yang aku tempuh dan kehidupan seperti apa yang aku inginkan.aku berharap engkau menjadi teman seperjalanan yang menyenangkan dalam dunia ini untuk tetap istiqomah di jalan para Rasul dan para pengikutnya.selalu menjadikan seruan tauhid sebagai hal yang pailng utama dalam hidup dan mengajarkan kepada manusia pentingnya kembali kepada tujuan Utama DIIN qt. . .ISLAM!

Mungkin nanti akan bayak cobaan,kesusahan,
dan penderitaan dalam mengarungi rumah tangga qt. . .
Sebagai manusia mungkin qt akan mengeluh,menangis,da bisa jadi mengutuki nasib.
Namun,yakinlah semua itu adalah Cobaan untuk menjadikan qt manusia paripurna dan mendidik qt untuk tetap tegar di segala cuaca,kondisi,situasi dan keadaan. . .

ALLAH berfirman "Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu,dengan sedikit ketakutan,kelaparan,kekurangan harta,jiwa dan buah buahan.Dan berikanlah kabar gembira kepada orang orang yang sabar"
(QS 2:155)

___aku selalu berusaha sekuat tenaga untuk menjdi yang terbaik dan memenuhi hak hak sebaa suami.maka,bantulah aku mewujudkan itu walau hanya dengan senyummu. . . .(^__^)

Calon Isteriku. . .
bila keak aku belum bisa membahagiakanmu seperti layaknya para isteri lain,ma'afkanlah aku.Namun,aku selalu akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi yang terbaik,memberi rizqi yang halal walaupun sedikit dan memenuhi hak hak kepadamu sebagai seorang suami.maka,batulah aku mewujudkan itu walau hanya dengan senyummu. . . (^__^)

Calon Isteriku. . .
Bila suatu saat aku pergi jauh dan lama kembali,jagalah hartaku,belanjakanlah sebagian harta yang ada padamu dijalan ALLAH dan penuhilah hak hak saudaramu seImanmu bila engkau sanggup untuk memenuhinya.dan jagalah kehormatanku sebagai suamimu,bergaulah dengan para muslimah yang hatinya tertambat ke syurga,yang menjaga pandangan dikala sendiri dan bersama orang lain agar aku tenang karena meninggalkan seorang wanita dan seorang ibu yang menjaga apa yang dtinggalkan suaminya. . .

Calon Isteriku. . .
Engkau tahu aku bukan orang sempurna dalam segala hal.maka,bantulah aku menyempurnakannya dengan nasihatmu,kritikanmu,dan apa yang bisamenjdikan keta'atan kepada ALLAH dan RasulNya makin bertambah disetiap hariku.Jadikanlah keluarga qt adalah keluarga yang siap menerima masukan dari siapapun,walaupun itu anak kecil.karena kebenaran dikenali bukan dari siapa yang berbicara,tapi apa yang disampaikan. . .
Jadikan anak" qt kelak seperti Singa yang tak takut membela kebenaran dan selalu tegar di tengah badai. . .

Yang Terakhir,calon Isteriku. . . .
jadikan anak" qt kelak seperti singa yang tak menyerah dengan keadaan.ajarkan kepada mereka menjadi manusia yang marah bila kebearan dihinakan,ajarkan mereka melawan setiap penindasan kepada siapapun dan didiklah mereka untuk berani brkorban apa saja bahkan nyawa sekalipun untuk kemuliaan ALLAH,Rasul dan orang" beriman. . .

Mungkin aku terlalu banyak berharap kepadamu,menuntut darimu dan mminta apa yang mungkin terlau berat untukmu.Namun,percayalah aku sebagai suami akan brusaha menjadi pendamping yang baik,pendengar setia masukan dan nasihatmu,saling menbantu untuk terus ta'at kepada ALLAH dan RasulNya. . .

Suratku ini ku tulis dengan segala kelemahanku,segala kekuranganku,agar engkau mengerti dengan siapa engkau akan mengarungi hidup ini.agar engkau tahu bahwa kehidupan rumah tangga tidak selalu madu dan susu.agar engkau kelak juga tidak menjadi penghalang dalam menunaikan da'wah dan menjadi musuh pertama dalam mengendurkan semangatku untuk berjihad di jalan ALLAH. . .

Sebelum qt bertemu sebagai sepasang suami isteri,mari qt selalu mmanjatkan do'a yang pernah dibaca oleh pahlawan yang menggetarkan tahta tirani As Syahid Sayyid Quthub:

Yaa Muhaimin. . .
Jika aku jatuh CINTA,jagalah CINTAku padanya agar tidak melebihi CINTAku padaMU. . .

Yaa Muqallibal quluub. . .
Jika aku jatuh hati,izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya terpaut padaMU,agar aku tidak terjatuh dalam jurang CINTA semu. . .

Yaa Robbanaa. . .
Jika aku jatuh hati,jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling dariMU. ..

Yaa Robbul 'Izzati. . .
Jika aku rindu,rindukanlah aku pada seseorang yang merindui Syahid dijalanMU. . .

Yaa Qoobidh. . .
Jika aku rindu,jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurgaMU. . .
Yaa Qoyyuum. . .
Jika aku meni'mati CINTA kasihMU,janganlah keni'matan itu melebihi keni'matan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhirMU. . .

Yaa Hafiizh. . .
Jika aku jatuh hati pada kekasihmu,jangan biarkan au tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepadaMU. ..

Yaa Waliyy. . .
Jika aku merindui kekasihmu,jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada CINTA hakiki dan Rindu abadi hanya kepadaMU. . .

Yaa Rahman yaa Rahiim. . .
Engkau mengetahui bahwa hati" ini telah berkumpul dalam CINTA padaMU__telah berjumpa pada ta'at kepadaMU__telah bersatu dalam da'wah padaMu__telah berpadu dalam membela syari'atMU__
kokohkanlah,yaa ALLAH ikatannya. . .kekalkan Cintanya. . .tunjukilah jalan"nya. . .penuhilah hati"ini dengan NuurMU yang tidak pernah redup. . .lapangkanlah dada" kami dengan limpahan keimanan kepadaMU dan keindahan bertawakkal di jalanMU.
:: Semoga ALLAH mengabulkan do'aku dan do'amu dan mempertemukan qt dalam naungan rahmatNYA dan Menjdikan qt pasukan yang setia kepadaNYA ::

Dari Calon Suamimu. . . .♥ SALAM PENUH CINTA untuk-mu MUJAHIDAKU ♥

Hadiah Buat Putri RASULULLAH

ِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
...
Kisah Puteri Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam yang bernama Siti Fatimah r.a. Gembira hatinya, gembiralah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam Tertitis air matanya, berdukalah baginda. Dialah satu-satunya puteri yang paling dikasihi oleh junjungan Rasul selepas kewafatan isterinya yang paling dicintai, Siti Khadijah. Itulah Siti Fatimah r.a., wanita terkemuka di dunia dan penghuni syurga di akhirat.

Bersuamikan Sayyidina Ali bukanlah satu kebanggaan yang menjanjikan
kekayaan harta. Ini adalah kerana Sayyidina Ali yang merupakan salah seorang daripada empat sahabat yang sangat rapat dengan Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam, merupakan kalangan sahabat yang sangat miskin berbanding dengan yang lain. Namun jauh di sanubari Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. tersimpan perasaan kasih dan sayang yang sangat mendalam terhadapnya.

Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. pernah bersabda kepadanya,
“Fatimah lebih kucintai daripada engkau, namun dalam pandanganku engkau lebih mulia daripada dia.” (Abu Hurairah)

Wanita pilihan untuk lelaki pilihan.

Fatimah mewarisi akhlak ibunya Siti Khadijah. Tidak pernah membebani dan menyakiti suami dengan kata-kata atau sikap. Sentiasa senyum menyambut kepulangan suami hingga hilang separuh masalah suaminya. Dengan mas kahwin hanya 400 dirham hasil jualan baju perang kepada Sayyidina Usman Ibnu Affan itulah dia memulakan penghidupan dengan wanita yang sangat dimuliakan Allah di dunia dan di Akhirat.

Bukan Sayyidina Ali tidak mahu menyediakan seorang pembantu untuk isterinya tetapi sememangnya beliau tidak mampu berbuat demikian. Meskipun beliau cukup tahu isterinya saban hari bertungkus-lumus menguruskan anak-anak,memasak, membasuh dan menggiling tepung, dan yang lebih memenatkan lagi bila terpaksa mengandar air berbatu-batu jauhnya sehingga kelihatan tanda di bahu kiri dan kanannya.

Suami mana yang tidak sayangkan isteri. Ada ketikanya bila Sayyidina Ali
berada di rumah, beliau akan turut sama menyinsing lengan membantu Siti Fatimah menggiling tepung di dapur. “Terima kasih suamiku,” bisik Fatimah pada suaminya. Usaha sekecil itu, di celah-celah kesibukan sudah cukup berkesan dalam membelai perasaan seorang isteri. Di Padang Pasir

Suatu hari, Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. masuk ke rumah anaknya. Didapati puterinya yang berpakaian kasar itu sedang mengisar biji-biji gandum dalam linangan air mata.

Fatimah segera mengesat air matanya tatkala menyedari kehadiran ayahanda kesayangannya itu. Lalu ditanya oleh baginda, “Wahai buah hatiku, apakah yang engkau tangiskan itu? Semoga Allah menggembirakanmu.”

Dalam nada sayu Fatimah berkata, “Wahai ayahanda, sesungguhnya anakmu ini terlalu penat kerana terpaksa mengisar gandum dan menguruskan segala urusan rumah seorang diri. Wahai ayahanda, kiranya tidak keberatan bolehkah ayahanda meminta suamiku menyediakan seorang pembantu untukku?”

Baginda tersenyum seraya bangun mendapatkan kisaran tepung itu.
Dengan lafaz BISMILLAH Baginda meletakkan segenggam gandum ke dalam kisaran itu. Dengan izin Allah, maka berpusinglah kisaran itu dengan sendirinya. Hati Fatimah sangat terhibur dan merasa sangat gembira dengan hadiah istimewa dari ayahandanya itu. Habis semua gandumnya dikisar dan batu kisar itu tidak akan berhenti selagi tidak ada arahan untuk berhenti,sehinggalah Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. menghentikannya.

Berkata Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. dengan kata-kata yang masyhur, “Wahai Fatimah, Gunung Uhud pernah ditawarkan kepadaku untuk menjadi emas, namun ayahanda memilih untuk keluarga kita kesenangan di akhirat.” Jelas, Baginda Rasul mahu mendidik puterinya bahawa kesusahan bukanlah penghalang untuk menjadi solehah.
Ayahanda yang penyayang terus merenung puterinya dengan pandangan kasih sayang, “Puteriku, mahukah engkau kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kau pinta itu ?”
Tentu sekali ya Rasulullah,” jawab Siti Fatimah kegirangan.
Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam. bersabda, “Jibril telah mengajarku beberapa kalimah. Setiap kali selesai Sholat , hendaklah membaca ‘Subhanallah’ sepuluh kali, ‘Alhamdulillah’ sepuluh kali dan ‘Allahu Akbar’ sepuluh kali.
Kemudian ketika hendak tidur baca ‘Subhanallah’, ‘Alhamdulillah’ dan ‘Allahu Akbar’ ini sebanyak tiga puluh tiga kali.”...

Ternyata amalan itu telah memberi kesan kepada Siti Fatimah.
Semua kerja rumah dapat dilaksanakan dengan mudah dan sempurna meskipun tanpa pembantu rumah...

Itulah hadiah istimewa dari ALLOH buat hamba-hamba yang hatinya sentiasa mengingati-Nya.... WaBillahi Taufiq Wal Hidayah . . .


semoga artikel ini bisa bermanfaat

Sabtu, 11 Juni 2011

AYAH IBU BIARKAN ANANDA ISTIQOMAH

 بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Betapa indahnya jika kita bisa membahagiakan orang tua kita.
Orang tua yang telah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang.
Orang tua yang telah mendidik dan merawat kita sedari kecil. Orang tua yang telah mengerahkan segala yang mereka punya demi kebahagiaan kita, anak-anaknya. Terima kasihku yang tak terhingga untukmu wahai Ayah Ibu.

Allah berfirman, yang artinya,
“Dan Rabbmu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang
tua dengan sebaik-baiknya.” (Qs. Al Israa’ 23)

Alangkah bahagianya seorang anak yang bisa menjalankan ketaatan kepada
Allah dan Rasul-Nya, dengan mendapatkan dukungan dari orangtuanya.
Akan tetapi, bagaimana jika orang tua melarang kita melakukan kebaikan berupa ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya? Keistiqomahan kita, bahkan bagaikan api yang menyulut kemarahan mereka. Di antara mereka bahkan ada yang menyuruh pada perbuatan yang dilarang Allah? Bagaimanakah seharusnya sikap kita? Jika teringat kewajiban kita untuk berbakti pada mereka, terlebih teringat besarnya jasa mereka, berat hati ini untuk mengecewakan mereka.

Sungguh hati ini tak tega bila sampai ada perbuatan kita yang menjadikan mereka bermuram durja. Kaidah Birrul Walidain Saudariku, durhaka atau tidaknya seorang anak tetaplah harus dipandang dari kacamata syariat. Tak semua anak yang melanggar perintah orang tua dikatakan anak durhaka. Karena ketaatan pada orang tua tidak bersifat mutlak. Tidak sebagaimana ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya yang sifatnya mutlak.

Ada beberapa hal yang sering dianggap sebagai kedurhakaan pada orang tua, padahal sebenarnya bukan.

Antara lain :

1. Anak menolak perintah orangtua yang melanggar syariat Islam Pada asalnya, seorang anak wajib taat pada orangtuanya. Akan tetapi jika yang diperintahkan orang tua melanggar syariat, maka anak tidak boleh mentaatinya. Yaitu jika orang tua memerintahkan anak melakukan kesyirikan, bid’ah dan maksiat. Contoh konkritnya: orang tua memerintahkan anak memakai jimat, orang tua menyuruh ngalap berkah pada kyai A, orang tua menyuruh anak berjabat tangan dengan lelaki bukan mahrom, dll. Maka, saat sang anak menolak hal tersebut tidaklah dikatakan durhaka. Bahkan ini termasuk bakti kepada orang tua karena mencegah mereka dari perbuatan haram. Allah berfirman yang artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik.” (Qs. Luqman: 15)

Namun, seorang anak hendaknya tetap menggunakan adab dan perkataan yang baik. Dan terus mempergauli dan mendakwahi mereka dengan baik pula.

2. Anak tidak patuh atas larangan orangtua menjalankan syariat Islam Tidak disebut durhaka anak yang tidak patuh saat orangtuanya melarang sang anak menjalankan syariat Islam, padahal di saat itu orang tua sedang tak membutuhkannya (misal karena orang tua sedang sakit atau saat keadaan darurat). Contoh konkritnya: melarang anaknya shalat jama’ah, memakai jilbab, berjenggot, menuntut ilmu syar’i, dll. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah wajib mentaati makhluk yang memerintah agar maksiat kepada Allah.” (HR. Ahmad).

Dan di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan pula bahwasanya ketaatan hanya dilakukan dalam perkara yang baik. Maka janganlah engkau melakukan perkara yang haram dengan alasan ingin berbakti pada orang tuamu. Tidak wajib bagimu taat pada mereka dalam bermaksiat pada Allah.

3. Orang tua yang marah atas keistiqomahan dan nasihat anaknya
Seorang anak wajib menasihati orang tuanya saat mereka melanggar syariat Islam. Apabila orang tua sakit hati dan marah, padahal sang anak telah menggunakan adab yang baik dan perkataan yang lembut, maka hal ini tidak termasuk durhaka pada orang tua. Saat gundah menyapamu, … Bagaimana ini, aku telah membuat orang tuaku marah? Padahal bukankah keridhaan Allah bergantung pada keridhaan kedua orang tua. Kemurkaan Allah, bergantung pada kemurkaan kedua orang tua (HR. Tirmidzi) ?

Saudariku, marahnya orang tua atas keistiqomahan dan nasihat anak,
tidaklah termasuk dalam hadits di atas. Hadits di atas tidak berlaku secara mutlak, kita tetap harus melihat kaidah birrul walidain.

Ingatlah saat Nabi Ibrahim menasihati ayahnya,

“Wahai ayahku, janganlah kamu menyembah syaithan.
Sesungguhnya syaithan itu durhaka kepada Allah Yang Maha Pemurah.”
(Qs. Maryam: 44). Orang tua yang menolak kebenaran Islam kemudian mendapat nasihat dari anaknya, kemungkinan besar akan marah. Tapi sang anak tetap tidak dikatakan durhaka. Saudariku, bila orangtuamu marah atas keistiqomahanmu, maka ingatkan dirimu dengan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Siapa yang membuat Allah murka karena ingin memperoleh ridha manusia,
maka Allah akan murka padanya dan Allah menjadikan orang yang ingin ia peroleh ridhanya dengan membuat Allah murka itu akan murka padanya. Dan siapa yang membuat Allah ridha sekalipun manusia murka padanya, maka Allah akan ridha padanya dan Allah menjadikan orang yang memurkainya dalam meraih ridha Allah itu akan ridha pula padanya, sampai-sampai Allah akan menghiasi si hamba dan menghiasi ucapan dan amalannya di mata orang yang semula murka tersebut.” (HR. Ath Thabrani)

Subhanallah. Perhatikanlah hadits di atas! Ketika engkau menaati orang tuamu dalam bermaksiat pada Allah, agar orang tuamu ridha. Sedangkan sebenarnya Allah Murka padamu. Maka, bisa jadi Allah justru akan membuat orang tuamu tetap murka pula kepadamu. Meski engkau telah menuruti keinginan mereka. Dan sadarkah engkau, saat engkau menuruti mereka dalam perbuatan maksiat pada Allah, maka sejatinya perintah mereka akan terus berlanjut. Tidakkah engkau khawatir Allah akan murka pada orangtuamu disebabkan mereka terus memerintahkanmu bermaksiat kepada-Nya. Saudariku, bukankah hati kedua orang tuamu berada di genggaman Allah. Maka, yang terpenting bagimu adalah berusahalah meraih ridha Allah dengan keshalihan dan keistiqomahanmu.

Semoga dengan demikian Allah Ridha padamu. Semoga Allah menghiasi ucapan dan amalan kita sehingga orang tua kita pun -bi idznillah- akhirnya ridha kepada kita. Akhlaq Mulia, Penarik Hati yang Banyak Dilalaikan Ustadz Abdullah Zaen, Lc dalam bukunya 14 Contoh Praktek Hikmah dalam Berdakwah berkata, “Kerenggangan antara orangtua dan anak itu seringkali terjadi akibat ‘benturan-benturan’ yang terjadi dampak dari orang tua yang masih awam memaksa si anak untuk menjalani beberapa ritual yang berbau syirik, sedangkan si anak berpegang teguh dengan kebenaran yang telah ia yakini.

Akhirnya yang terjadi adalah kerenggangan di antara penghuni rumah tersebut. Hal itu semakin diperparah ketika si anak kurang bisa mencairkan suasana dengan mengimbangi kesenjangan tersebut dengan melakukan hal-hal yang bisa membahagiakan orangtuanya. Padahal betapa banyak hati orang tua -bi idznillah- yang luluh untuk menerima kebenaran yang dibawa si anak bukan karena pintarnya anak beragumentasi, namun karena terkesannya sang orang tua dengan akhlak dan budi pekerti anaknya yang semakin mulia setelah dia ngaji !!

Penjelasan ini sama sekali tidak mengecilkan urgensi argumentasi yang kuat, namun alangkah indahnya jika seorang muslim apalagi seorang salafi bisa memadukan antara argumentasi yang kuat dengan akhlak yang mulia!.” Maka, akhlaq yang mulia adalah jalan terdekat menuju luluhnya hati orangtua. Anak adalah mutiara hati orang tua. Saat mutiara itu bersinar, hati orang tua mana yang tidak menjadi terang. Percaya atau tidak. Kedekatanmu kepada mereka, perhatianmu, kelembutanmu, bahkan hanya sekedar wajah cerah dan senyummu di hadapan mereka adalah bagaikan sinar mentari yang menghangatkan hati mereka.

Sayangnya, banyak dari kita yang justru melalaikan hal ini. Kita terlalu sibuk dengan tuntutan kita karena selama ini orangtua-lah yang banyak menuruti keinginan kita. Seakan-akan hanya orangtua-lah yang wajib berlaku baik pada kita, sedang kita tidak wajib berbuat baik pada mereka. Padahal, kitalah sebagai anak yang seharusnya lebih banyak mempergauli mereka dengan baik. Kita pun terlalu sibuk dengan dunia kita. Juga sibuk dengan teman-teman kita. Padahal orang tua hanya butuh sedikit perhatian kita. Kenapakah kita begitu pelit mengirimkan satu sms saja untuk menanyakan kabar mereka tiap hari? Sedangkan berpuluh-puluh SMS kita kirimkan untuk sekadar bercanda ria dengan teman kita. Kemudian, beratkah bagi kita untuk menyenangkan mereka dengan hadiah?

Janganlah engkau remehkan meski sekedar membawa pulang oleh-oleh seplastik singkong goreng kesukaan ayah atau sebungkus siomay favorit ibu. Harganya memang tak seberapa, tapi hadiah-hadiah kecil yang menunjukkan bahwa kita tahu apa kesukaan mereka, apa yang mereka tak suka, dan apa yang mereka butuhkan, jauh lebih berharga karena lebih menunjukkan besarnya perhatian kita. Dakwahku, Bukti Cintaku Kepada Ayah Ibu… Hakikat kecintaan kita terhadap seseorang adalah menginginkan kebaikan bagi dirinya, sebagaimana kita menginginkan kebaikan bagi diri kita sendiri.

Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Tidak akan sempurna keimanan salah seorang di antara kalian,
sehingga dia mencintai bagi saudaranya sebagaimana dia mencintai bagi dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka, wujud kecintaan kita kepada orangtua kita adalah mengusahakan kebaikan bagi mereka. Tahukah engkau kebaikan apa yang dimaksud? Seorang ayah telah berbuat baik kepada anaknya dengan pendidikan dan nafkah yang diberikan. Sedangkan ibunya telah merawat dan melayani kebutuhan anak-anaknya. Maka sudah semestinya anaknya membalas kebaikan tersebut. Dan sebaik-baik kebaikan adalah mengajak mereka kepada kebahagiaan dan menyelamatkan mereka dari api neraka.

Allah Ta’ala berfirman, yang artinya,
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu.”(Qs. At Tahrim 6)

Saudariku, jika engkau benar-benar mencintai orangtuamu, maka jadikanlah dakwahmu sebagai bakti terindahmu kepada mereka. Ingatlah lagi mengenai dakwah Nabi Ibrahim kepada orangtuanya. Bakti pada orang tua sama sekali tidak menghalangi kita untuk berdakwah pada mereka. Justru karena rasa cintalah, yang membuat kita menasihati mereka. Jika bukan kita, maka siapakah lagi yang akan mendakwahi mereka? Apakah harus dengan mengajak mereka mengikuti kajian? Jika bisa, alhamdulillah. Jika tidak, maka sesungguhnya ada banyak cara yang bisa engkau tempuh agar mereka bisa mengetahui ilmu syar’i dan mengamalkannya.

Jadilah engkau seorang yang telaten dan tidak mudah menyerah dalam berdakwah kepada orang tuamu. Ingatlah ketika engkau kecil. Ketika engkau hanya bisa tidur dan menangis. Orangtuamulah yang mengajarimu, mengurusmu, memberimu makan, membersihkanmu dan memenuhi kebutuhanmu. Ketika engkau mulai merangkak, kemudian berdiri, dengan sabar orangtuamu memegang tanganmu dan melatihmu. Dan betapa senangnya hati orangtuamu melihat langkah kaki pertamamu. Bertambah kesenangan mereka ketika engkau berjalan meski dengan tertatih-tatih. Saat engkau telah bisa berlari-lari, pandangan orangtuamu pun tak lepas darimu. Menjagamu dari melangkah ke tempat yang berbahaya bagimu. Ketika engkau mulai merasa letih berdakwah, ingatlah bahwasanya orangtuamu telah membesarkanmu, merawatmu, mendidikmu bertahun-tahun tanpa kenal lelah. Ya. Bertahun-tahun mereka mendidikmu, bersabar atas kenakalanmu… Maka mengapakah engkau begitu mudahnya menyerah dalam berdakwah kepada mereka? Bukankah kewajiban kita hanyalah menyampaikan, sedangkan Allah-lah Yang Maha Pemberi Hidayah.

Maka teruslah berdakwah hingga datang waktunya Allah Membuka hati kedua orangtua kita. Landasi Semuanya Dengan Ilmu Seorang anak dengan sedikit ilmu, maka bisa jadi ia akan bersikap lemah dan mudah futur (putus asa) saat menghadapi rintangan dari orangtuanya yang sudah banyak makan garam kehidupan. Bahkan, ia tidak bisa berdakwah pada orang tuanya. Sedangkan seorang anak yang ilmunya belum matang, bisa jadi ia bersikap terlalu keras. Sehingga orangtuanya justru makin antipati dengan dakwah anaknya. Maka, bekalilah dirimu dengan ilmu berdasarkan Al Qur’an dan Sunnah berdasarkan pemahaman yang benar, yaitu pemahaman salafush shalih.

Karena dengan ilmulah seorang mampu bersikap bijak, yaitu mampu meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Dengan ilmulah kita mengetahui hukum dari permasalahan yang kita hadapi dan bagaimana solusinya menurut syariat. Dengan ilmulah kita mengetahui, pada perkara apa saja kita harus menaati orang tua. Pada perkara apa sebaiknya kita bersikap lembut. Dan pada perkara apakah kita harus teguh layaknya batu karang yang tetap berdiri tegak meski berkali-kali dihempas ombak. Dan yang tidak kalah pentingnya kita bisa berdakwah sesuai dengan yang dikehendaki Allah dan Rasul-Nya.

Maka tidak benar jika saat terjadi benturan sang anak justru berputus asa dan tidak lagi menuntut ilmu syar’i. Padahal dia justru sangat butuh pada ilmu tersebut agar dapat menyelesaikan permasalahannya. Saat terjadi konflik dengan orang tua sehingga engkau kesulitan mendatangi majelis ilmu, usahakanlah tetap menuntut ilmu meski hanya sekedar membaca buku, mendengar rekaman kajian atau bertanya kepada ustadz. Dan segeralah kembali ke majelis ta’lim begitu ada kesempatan.

Jangan lupa! Niatkanlah ilmu yang kau cari itu untuk
menghilangkan kebodohan pada dirimu dan orang lain, terutama orangtuamu.
Karena merekalah kerabat yang paling berhak atas dakwah kita.

Karena itu, wahai saudariku… Istiqomahlah ! Dan bingkailah keteguhanmu
dengan ilmu dan amal shalih Hiasilah dirimu di depan orang tuamu dengan akhlaq yang mulia Tegar dan sabarlah ! Tegarlah dalam menghadapi rintangan yang datang dari orangtuamu. Dan sabarlah dalam berdakwah kepada orang tuamu Tetap istiqomah dan berdakwah. Sambil terus mendoakan ayah dan ibu Hingga saat datangnya pertolongan Allah… Yaitu saat hati mereka disinari petunjuk dari Allah...WaBillahi taufiq wal Hidayah

Insya Allah Teriring cinta untuk ibu dan bapak…
Semoga Allah Mengumpulkan kita di surga Firdaus-Nya.

SALAM PENUH CINTA untuk-mu " AYAH & IBU "

HAWA... kenalilah dirimu


Sadarkah ukhti...??? Sebelum datangnya cahaya Islam, kita didzalimi, hak kita dirampas, kita dikubur hidup2, ta' ada penghormatan dari kaum adam, kita tidak bernilai di mata kaum adam, kita hanya sebagai alat untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi...kini setelah cahaya Islam menyelubungi alam, derajat kita diangkat, harga diri kita dipelihara, hak2 kita dihargai dan kita mendapat tempat mulia di sisi Allah sehingga tiada "Sebaik-baik hiasan di dunia melainkan Wanita Sholehah"

UKHTI ...Kenapa ukhti tidak menghargai nikmat IMAN dan ISLAM? Kenapa ukhti enggan mentaati ajaran-Nya? Kenapa masih ragu untuk mengamalkan kandungannya dan kenapa masih was-was untuk mematuhi perintah-Nya?

Wahai HAWA...Sadarkah engkau dapat menggoncang dunia dengan melahirkan manusia-manusia hebat yakni yang sholeh dan sholehah. Engkau bisa menggegerkan dunia dengan menjadi istri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan ajaran Islam. Tapi... jangan sesekali engkau mencoba menggoncang keimanan lelaki dengan lembutnya suaramu, dengan senyuman manis wajahmu, dengan gemulainya tubuhmu.Jangan Ukhti...Jangan sesekali mencoba menarik perhatian kaum Adam yang bukan suamimu. Jangan sesekali menggoda lelaki yang bukan suamimu. Karena khawatir akan mengundang kemurkaan dan kebencian Allah dan menyenangkan syaitan. Karena wanita adalah salah satu perangkap syetan, alat yang digunakan syetan dalam menyesatkan Adam.

Wahai HAWA ...Andai engkau masih remaja, jadilah anak yang sholehah buat kedua ibu bapakmu. Andai engkau belum menikah, janganlah risau, ingatlah ukhti, janji Allah yakni Wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Jangan menggadaikan harga dirimu hanya semata-mata karena seorang lelaki. Jangan memakai pakaian yang menampakkan sosok tubuhmu yang begitu indah yang dapat menarik perhatian dan memikat lelaki, karena engkau bukan memancing hatinya tapi merangsang nafsunya yang kapan saja bisa menerkam. Pakailah pakaian yang menutup aurat sesuai ajaran Islam, yang sederhana tidak berlebihan.

Wahai HAWA ...Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yang sholeh tidak memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang wara' tidak menilai wanita melaluinya keayuannya, kemanjaannya, kekayaannya, kemampuan mereka menggoncang iman. Tapi...ukhti , Lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, kepribadiannya dan agamanya. Belum ada kata terlambat untuk kita ukhti, selalu memperbaiki dan berusaha menjadi lebih baik, agar kita mendapatkan suami sholeh pula. Lelaki yang baik tidak menginginkan sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan muhrimnya karena dia takut memberi kesempatan pada syetan untuk menggodanya. Lelaki yang wara' juga tak mau bermain cinta sebab dia tahu apa tujuan dalam hubungan antara lelaki dan wanita yaitu PERNIKAHAN.

Oleh karena itu HAWA ...Jagalah pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu, kuatkan imanmu, jangan mudah tergoda dengan bujuk rayu syetan. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari Adam untukmu, cukuplah hanya cinta Allah menyinari dan memenuhi jiwamu, biarlah hanya cinta kedua ibu-bapakmu yang memberi kehangatan dan kebahagiaan buat dirimu, cukuplah sekadar cinta saudara serta keluarga yang akan membahagiakan dirimu cinta karena Allah.
Cintailah Allah di kala susah dan senang karena kau akan memperoleh cinta dari insan yang juga mencintai Allah. Cintailah kedua ibu-bapakmu karena kau akan memperoleh keridhaan Allah. Cintailah keluargamu karena tiada cinta selain cinta keluarga.

Copas dari > http://megapoenya.blogspot.com/2009/05/hawa-kenalilah-dirimu.html

Jumat, 10 Juni 2011

12 NASEHAT KEPADA AKHI WA UKHTI FILLAH


السلام عليكم ورحمة الله و بركاته
Bismillaahirrahmaanirrahiim

Akhi wa Ukhti Fillah..
1.Jauhilah olehmu banyak bicara (yg tdk bermanfa'at) dan jagalah lisanmu dari cerewet. sesungguhnya Allah berfirman: ''Tiada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yg menyuruh (manusia)memberi sedekah atau berbuat ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia(An-Nisa:114) ketahuilah bahwa di sana ada orang yg menghisab pembicaraanmu dan menghitung atasmu. Ringkaslah pembicaraanmu,dan bicaralah sebatas maksud dan tujuanmu.

2.Bacalah AL-Quran Al-Kariem dan berusahalah agar ia menjadi wirid harianmu,jg berusahalah utk menghafalkannya sesuai dgn kemampuanmu agar engkau memperoleh pahala yg besar kelak di hari kiamat. Diriwayatkan dari Abdullah bin amir Radhiyallahu Anhu,dari Nabi shallahu'Alaihi wasalam beliau bersabda:''Kelak (di hari kiamat ) akan di katakan kepada pembaca Al-Quran,bacalah,pelan-pelanlah dan tartilah (dalam membacanya )sebagaimana kamu mentartilkannya ketika di dunia, sesungguhnya tempat dan kedudukanmu ada pada akhir ayat yg kamu baca, (Hadist Shahih,Tirmidzi 1329).

3.Tidak baik jika kamu membicarakan semua pembicaraan yg telah kamu dengar,sebab demikian itu memberi peluang kepadamu utk jatuh dalam lubang kebohongan, Abu Hurairah Radhiyallahu'Anhu meriwayatkan:''sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda: ''Cukuplah seorang dianggap sebagai pembohong,jika dia membicarakan semua apa yg telah di dengarnya.(Muslim dlm Mukaddimahnya,Hadist ayat 5).

4.Jauhilah sifat sombong dan bangga diri dgn sesuatu yg bukan milikmu karena utk pamer dan menyombongkan diri di depan umum. Diriwayatkan Dari Aisyah Radhiyallahu'Anhu bahwa ada seorang perempuan yg berkata: ''Wahai Rasulullah,aku katakan bahwa suamiku telah memberiku sesuatu yg tidak pernah di berikan kepadaku,kemudian rasulullah brsabda:''Orang yg merasa kenyang dgn sesuatu yg tdk di berikan kepadanya sebagaimana orang yg memakai pakaian kepalsuan(Muttafaq Alaih).

5.Sesungguhnya zikir kepada Allah memiliki pengaruh yg Agung bagi kehidupan Ruh,jiwa badan dan sosial muslim.oleh karena itu wahai ukhti muslimah berusahalah berdzikir kepada Allah dlm setiap saat dan keadaan,sesungguhnya Allah telah memuji hamba-hamba-NYA yg ikhlas kepada-NYA,firman-NYA::''yaitu orang-orang yg meninggal (dzikir) Allah sambil berdiri atau duduk atau dlm keadaan berbaring,9Ali_Imran:191).

6.Jika engkau hendak berbicara jgn lah engkau agung-agungkan,jgn engkau fasih-fasihkan dan jgn pula engkau buat-buat sebab yg demikian itu adalah sifat yg di benci oleh Rasulullah. Beliau bersabda:''sesungguhnya orang yg paling Aku benci dan paling jauh tmpat duduknya kelak di hari kiamat ialah mereka yg suka bicara (yg tdk berfaedah)dan yg suka mengada-adakan pembicaraannya dan para Mutafaihiqun (orang yg mengagung-agungkan pembicaraan bohong) (Hadist shahih ,diriwayatkan oleh tarmidzi,1642).

7.Hendaklah engkau berteladan kepada Rasulullah yg senantiasa lebih banyak diam dan berfikir tdk memperbanyak tertawa apalagi berlebih-lebihan di dlmnya. jika kamu berbicara maka batasilah pembicaraanmu hanya yg baik-baik saja,jika kamu tdk bisa maka diam itu lebih baik bagimu,Rasulullah bersabda:''Barang siapa yg beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia mengatakan yg baik atau lebih baik diam.(Bukhari).

8.Janganlah sekali-kali memutus sebuah pembicaraan orang lain atau membantahnya atau menampakkan pelecehan terhadapnya,tetapi jadilah pendengar yg baik yg mendengarkan pembicaraan orang lain dgn sopan (sebagai tanda budi baikmu)dan jika engkau trpaksa membantah ucapan mereka bantahlah dgn cara yg lebih baik (utk menampakkan kepribadianmu).

9.Waspadalah sepenuhnya dgn sikap mengejek dan merendahkan dialek pembicaraan orang lain seperti terhadap orang yg kurang lancar bicaranya atau terhadap mereka yg berbicara dgn tersendat sendat............Allah berfirman:''Hai orang-orang yg beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yg lain (karena) boleh jd mereka (yg di olok-olokkan)lebih baik dari mereka yg mengolok-olok dan jgn pula wanita-wanita(mengolok-olok)wanita-wanita lain (karena)boleh jd wanita(yg di olok -olokkan)lebih baik daripada wanita (mengolok-olok),,(Al-Hujurat:11).

10.jika engkau mendengar bacaan Al-Quran Al-karim,maka hentikanlah pembicaraanmu apapun masalah yg sedang engkau bicarakan,karena menghormati terhadap kalamullah. dan utk mengindah perintah-NYA yg mana Allah telah berfirman:''Dan apabila di bacakan Al-Quran maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dgn baik (tenang)agar kamu mendapat Rahmat. (Al-Araf:204).

11.senantiasa menimbang kata-kata (ucapanmu) sebelum di ucapkan oleh lisanmu,dan berusahalah agar kalimat yg terucap oleh lisanmu adalah kalimat yg baik dan menyejukkan tetap dlm kerangka jalan kebaikan,jauh dari keburukan dan sesuatu yg menghantarkan kepada Murka Allah,sesungguhnya kata-kata itu memiliki tanggung jawab yg besar,sdh berapa banyak kata-kata yg memasukan pengucapnya ke dlm syurga.sebaliknya sdh berapa banyak kata-kata yg menenggelamkan pengucapannya ke lembah jahanam. Diriwayatkan dari Abu hurairah Radhiyallahu'Anhu dari Nabi Muhammad bersabda:''sesungguhnya seorang hamba berbicara dgn sebuah pembicaraan yg mengandung Ridho Allah,seakan-akan manusia tdk peduli dgnnyamaka Allah akan mengangkatnya dgnnya beberapa derajat,dan seorang hamba berbicara dgn suatu yg di murkai Allah,seakan-akan manusia tdk peduli dgnnya maka Allah menceburkannya karenanya ke dalam lembah neraka jahanam.(HR.Bukhari:64-78).

12.Pergunakanlah lisanmu utk beramal ma'ruf dan nahyu munkar serta utk berdakwah kepada kebaikan,karena lisan adalah nikmat Allah yg agung yg telah dikaruniakan kepadamu. Allah berfirman:''Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka,kecuali bisikan-bisikan dari orang yg menyuruh(manusia)memberi sedekah atau berbuat Ma'ruf atau mengadakan perdamaian di antara manusia,(An-Nisa:114).....

Wallahu ‘alam bishshawab
Semoga bermanfaat...


artikel diambil dari https://www.facebook.com/pages/Muslimah-Sholehah/162855667087038

Kamis, 09 Juni 2011

MALAM PERTAMA DALAM KUBUR

ditulis oleh Von Edison Alouisci pada 09 Juni 2011 jam 23:05
Oleh Von Edison Alouisci
Bagaimana suasana malam pertama di alam kubur… Bagaimana kedasyatan siksaannya…? Dosa-dosa apakah yang menyebabkan siksaan kubur…? Bagaimana kaedah menjemput kematian terindah…?

“Setiap yang bernyawa pasti merasai mati, Wahai jiwa yang tenang, Pulanglah kehadrat Tuhan mu dengan gembira dan diredhai, masuklah dalam jemaah hamba-hamba-Ku, dan masuk pula dalam syurga-Ku…”

Pada hari itu ia begitu bahagia, menikmati indahnya alam ciptaan Allah, bersama anak dan keluarga, penuh keceriaan, hidup dalam kesenangan dan kehidupan yang terjamin, tertawa melihat telatah anak-anaknya, demikian pula dia ditertawakan oleh anak-anaknya… lalu tiba-tiba ia didatangi oleh suatu malam, malam disaat dia dijemput oleh kematiannya…
Sakarat….. Sakaratul Maut….

“Dan datangnya sakaratul maut itu benar… Itulah yang kamu selalu lari dari padanya… Ditiuplah sangkakala Hari terlaksananya Ancaman… Setiap jiwa datang dengan malaikat yang jadi saksi… Sungguh kami lalai akan kenyataan ini… Maka kami singkapkan kakitanganmu, pada hari itu hingga penglihatanmu menjadi jelas” (Qaf: 19-22).

Malam itulah malam pertama ia berada dalam alam kubur… sendiri dikecam oleh kesunyian, tanpa anak dan isteri/suami juga sahabat karib… yang ada hanyalah amal… inilah malam pertama anak kita menjadi yatim, dan isteri/suami kita menjadi janda/duda… malam pertama yang menggusur dari tempat tidur yang empuk menuju dinginnya tanah berselimutkan kafan… inilah malam yang mengusir kita dari rumah mewah dan megah.. menempati liang lahad yang gelap dan sempit… kelmarin malam kita masih berpesta, makan dan minum bersama sahabat karib… tiba-tiba kita masuk pada malam pertama dimana kita menjadi santapan cacing tanah dan serangga… pada malam ini kita baru sedar..

Ternyata… HARTA, KELUARGA, PEKERJAAN yang keras kita mencarinya sampai lalai dari mengingati Allah… tidak sedikitpun daripada semua itu menemani dan membela kita…
Allah SWT berfirman, “Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk kedalam kubur, janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui akibat perbuatanmu” (At-Takatsur: 1-3)

Inilah malam episod pertama dari alam akhirat, kuburan boleh menjadi taman syurga, sebaliknya ia boleh menjadi satu lubang dari lubang-lubang neraka… inilah kematian datang dengan tiba-tiba… ia datang tepat pada waktunya… tidak lambat dan tidak cepat… meragut dengan paksa, melenyapkan segala nikmat dunia.. tidak pernah menilai kita tua atau muda, kaya atau miskin, sihat atau sakit… ia datang untuk mengeluarkan manusia dari alam kehidupan yang selama ini kita jalani.. ketahuilah rumah yang kukuh dan megah tidak akan mampu membentengi datangnya sang pencabut nyawa…
Banyaknya wang di bank tidak mampu memberi rasuah kepada Malaikat untuk undurkan waktu kematiannya… inilah realiti kematian… sudah bersiapkah kita menghadapi malam pertamanya… Bukankah Rasulullah Saw ada bersabda “ Orang yang bijak adalah yang sentiasa mengingati mati di antara kamu, dan ada bekalan setelah kematiannya..” Marilah kita siapkan bekalan untuk menjadi penyinar di alam kubur nanti… demi Allah, tiada yang sanggup menerangkannya melainkan dengan iman dan amal yang soleh..

Metode Menjemput Kematian…

“Kematian adalah nasihat terbaik dan guru kehidupan, sedikit sahaja kita lengah dari memikirkan kematian, maka kita akan kehilangan guru terbaik dalam kehidupan”
Sesungguhnya manusia telah memilih bagaimana akhir hidupnya… dan pilihan itu ada pada bagaimana ia menjalani kehidupannya… sebagaimana ia menjalani kehidupannya seperti itulah berakhirnya kematiannya… kerana sesungguhnya dengan menjalani kehidupan bererti kita sedang menuju kepada kematian kita…

Pernahkah kita mendengar berita tentang seorang penzina mati di katil hotel diatas perut pasanganya… seorang penagih dadah mati ketika menghisapnya… dan para penjudi mati diatas meja judinya… begitu juga kita pernah mendengar ahli ibadah mati di atas tikar sejadahnya…

Alangkah malangnya, saat ajal tiba kita masih berlumur dosa berbalut nista… inilah malam pertama kita DI ALAM KUBUR… sendiri, di cekam sepi gelap yang tidak pernah terbayang…

hilanglah sudah… semua gemerlapnya DUNIA…
RUMAH dengan jerih payah bertahun-tahun telah kita bangunkan…
ISTERI/SUAMI dan pengabdiannya begitu tulus…
ANAK, yang padanya darah daging kita…
ORANG TUA yang titisan kasih sayangnya.. mengalir di tubuh kita… dan
PEKERJAAN, yang bermati-matian kita habiskan waktu untuknya…
KERETA MEWAH yang selalu menjadi kebanggaan… tapi kini hari itu telah pergi… masa pun telah tiada… yang tersisa hanya dosa… yang terus terbayang…

TERINGAT… akan ISTERI/SUAMI yang sentiasa dinafikan hak-haknya…
ANAK, yang telah kita kotori tubuhnya dari nafkah yang HARAM…
ORANG TUA, yang di sisa hidupnya belum sempat dibahagiakan…
SAHABAT KARIB, yang meminta bantuan kita biarkan… dan
KAWAN-KAWAN, yang telah banyak kita kecewakan…

Ya ALLAH, masihkah ada hari milik-Mu untukku… agar boleh ku lunaskan segala urusan… lilitan hutang yang belum terbayar…
banyaknya AMANAH dan KEPERCAYAAN yang tidak disampaikan…
beribu JANJI yang sering diingkari… d
dan WANG RASUAH, yang telah kita nikmati dan kita bagi…
namun kini, PINTU-MU… sudah tertutup rapat… bertaubat sudah terlambat, menyesali diri sudah tidak bererti… dan tinggallah sendiri menanggung beban DOSA dan KESALAHAN yang tidak terMAAFKAN…
merasakan PENDERITAAN yang PANJANG yang tiada berakhir… SEKARANG, adakah dalam hati kita MATI itu sebagai PENASIHAT..??? Semoga selagi masih ada waktu…

Fasa-Fasa Alam Kubur

Kesempitan kubur, pertanyaan malaikat, azab atau nikmat kubur, ditempatkannya ruh dan kebangkitan…
Alam kubur adalah alam perantaraan kehidupan dunia dan akhirat yang dimulai setelah kematian dan berakhir selepas kebangkitan… selama masa ini, seorang yang beriman merasa bahagia… sementara orang kafir merasa sengsara… orang yang sudah mati akan dihimpit dalam kubur… siapa pun ia kafir atau muslim akan merasakan himpitan kubur… bezanya penyimpitan yang dirasakan seorang mukmin tidak berlaku selamanya, tidak seperti orang kafir yang akan berterusan himpitan kuburnya sampai hancur tulang-tulangnya…

Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Sesungguhnya kubur itu memiliki himpitan, seandainya ada orang yang selamat darinya, maka selamatlah Sa’ad Bin Mu’adz…” Sa’ad Bin Mu’adz akan mengalami himpitan kubur, padahal ia adalah seorang pemimpin penuh kemuliaan, kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, Kasyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat…

Hadis yang diriwayatkan oleh Nasa’I dari Rasulullah SAW: “Kematiannya menggoncangkan ‘Arasy, dibukakan baginya pintu-pintu langit, pintu yang banyak, Kesyahidannya disaksikan oleh 70 ribu malaikat, maka sungguh ia mengalami himpitan kubur, kemudian Allah melapangkanya.”
Apabila Sa’ad Bin Mu’adz seorang pemimpin yang besar, hamba Alah yang soleh dan mendapatkan mati Syahid mengalami himpitan kubur… bagaimana dengan kita..? Allahuakhbar… Ya Allah Terimalah taubat-ku… selamatkanlah aku dari azab kubur…

Rasulullah SAW bersabda “Seorang manusia apabila diletakkan dia di dalam kuburnya dan sahabatnya berpaling pulang sedang ia mendengar suara sandal mereka akan datang kepadanya dua malaikat dan mendudukkannya dan bertanya… SIAPAKAH TUHAN-MU…?, SIAPAKAH NABI-MU…?, APAKAH AGAMA-MU…?… dia menjawab, ALLAH ADALAH TUHAN-KU… MUHAMMAD ADALAH NABI-KU… ISLAM ADALAH AGAMA-KU…
Terdengarlah seruan dari langit, “Benar.. Hambaku, hamparkan baginya tikar dari syurga, lalu angin dan wangi syurga datang kepadanya kemudian kubur diluaskan seluas mata memandang, seorang yang rupawan datang menemaninya, yang tiada lain itulah amal solehnya.” (Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Hakim dan Baihaqi).

Benarkah kita… boleh menjawabnya…? Dari lisan yang jarang menyebut Asma-Nya… dan ibadah yang sering kita remehkan… Serta sunnah Rasul… yang kita abaikan… pada saat itu… kita hanya mampu menjawab… TIDAK… TIDAK… TIDAAAKKKKK…
Terdengarlah suara penyeru dari langit… Hambaku ini seorang pendusta… Hamparkan padanya tikar dari api neraka, bukakan baginya pintu neraka, panas dan keringnya neraka mendatanginya… Kubur disempitkan sampai pecah tulang-tulangnya… seorang berwajah buruk berpakaian buruk dan berbau busuk datang kepadanya… Yang tiada lain itulah amal buruknya…
Tragedi… Siksa Kubur
“Aisyah Ra bertanya tentang azab kubur, Rasulullah SAW menjawab: Ya, azab kubur pasti ada.” (HR. Bukhari – Dalam Kitab Al-Janaiz).
“Aisyah Ra meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW berdoa dalam solatnya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur…” (HR. Mutafaqun Alaih).
“Ketika orang-orang yang derhaka kepada Allah tidak mampu menjawab pertanyaan malaikat, lalu ia dipukul dengan besi… hingga ia menjerit dengan teriakan yang sangat keras… didengar oleh semua makhluk Allah, kecuali Jin dan Manusia,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Saatnya kita menyaksikan… kejadian nyata tentang siksa kubur yang berlaku di Jazirah Arab… Seorang pemuda yang dikeluarkan dari kuburnya setelah beberapa jam dia dikuburkan… Akibat mengalami azab kubur, pemuda tersebut telah berubah wajah dan jasadnya… Pemuda tersebut merupakan remaja muslim yang meninggal pada usia 18 tahun… seorang pemuda yang rosak akhlak dan agamanya… dan sering melalaikan solat… hampir tiga (3) jam pemuda tersebut dikuburkan, pihak keluarga meminta kubur tersebut digali semula untuk keperluan tertentu…

Dan apa yang terjadi selepas mayat tersebut dikeluarkan… pandangan yang sangat mengaibkan… Rambut yang hitam menjadi putih… Dari mulut dan hidung keluar darah yang masih merah pekat… seperti baru mengalami siksaan kubur yang sangat keras… seperti ada yang memukul dibahagian belakang kepalanya… dengan wajah seperti dilemas dan membeku…

Bagi seorang muslim… ini adalah pengajaran yang sangat-sangat berharga agar segera memperbaiki hidupnya… dengan bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan…
Sementara itu… sebagai pengajaran dan iktibar untuk kita…
Suara jeritan jutaan manusia di alam bumi yang lain… di sebuah lubang galian yang berada di daerah Siberia… Dr. Azzacove bersama kumpulannya telah melakukan sebuah kajian tentang pergerakan perut bumi di daerah Siberia, Rusia… kemudian mereka memasang alat pembesar suara supersensitive untuk mendengar suara pergerakan perut bumi… sebuah penemuan yang sangat mengejutkan, ketika mesin penggali sampai pada salah satu perut/kulit bumi… dari ruang/alam bumi yang lain, terdengar suara manusia berteriakan sangat keras dalam kesakitan… bahkan suara jeritan itu jumlahnya bukan seorang tetapi ribuan bahkan jutaan orang… sebagai seorang muslim kita tidak akan ragu lagi bahawa suara tersebut adalah suara manusia yang sedang disiksa di ALAM KUBUR…

Sebab-Sebab Siksa Kubur…
Ibnu Qoyyim Rahimahullah, dalam kitab Ar-Ruh menyebutkan ada beberapa dosa dan maksiat yang dapat menyebabkan kita disiksa di ALAM KUBUR, diantaranya :
1. Melalaikan Solat
2. Membaca al-Quran kemudian melupakannya
3. Tidak bersuci setelah membuang hadas kecil
4. Berkata bohong
5. Tidak membayar zakat
6. Corak kehidupan yang berlebih-lebihan
7. Memakan riba
8. Rasuah
9. Memfitnah sesama saudara muslim
10. Khianat terhadap amanah
11. Enggan menolong sesama muslim
12. Meminum arak
13. Berzina
14. Membunuh
“Wahai anak Adam… Sesungguhnya apa yang kau minta dari-Ku… dan yang kau harapkan dari-Ku… Ampunan-Ku bagimu yang meminta dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Meskipun dosamu sepenuh petala langit… kemudian engkau meminta ampun pada-Ku… Ampunan-Ku bagimu dan tidak bagi yang enggan…”
“Wahai anak Adam… Seandainya kau datang pada–Ku dengan kesalahan seluas bumi… kemudian engkau datang kepada-Ku… dan tidak berbuat syirik pada-Ku dengan sesuatu pun… Sungguh Aku akan berikan kepadamu ampunan…”
Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku… Ya Allah… terimalah taubatku…
Alangkah bahagianya… seandainya maut menjemput kita sedang berurai air mata merasakan manisnya iman dalam sujud penghambaan… rindu akan perjumpaan dengan-Nya…
Alangkah indahnya air mata yang selalu berlinang dari munajat seorang anak soleh kepada Allah… Merindukan kemuliaan dan keselamatan bagi kedua orang tuanya… taburan doanya menjadi cahaya yang menerangi dari gelapnya ALAM KUBUR…

Doa-doanya menghantar kepulangan orang tuanya pada Allah dalam Husnul Khatimah… rintihan dan munajatnya menjadi benteng yang kukuh sebagai penghalang dari azab dan siksa kubur… Doa yang tiada terputus mengalir dari ketulusan dan keheningan hati agar orang tuanya dalam kasih sayang Allah…

Rujukan :
1. Kitab Ar-Ruh : Ibnul Qoyyim,
2. Kitab Al-Janaiz : Imam Bukhori,
3. Kitab Awwalu Lailatin Fil Qobr : Dr. Aidh Al-Qorni,
4. The Spectacle Of Death : Khwaja Muhammad Islam,
5. Grave Punishment : Al-Sunna.

Pages
http://www.facebook.com/von.edison.alouisci

UNTUKMU WAHAI KAUM WANITA


Ada satu peribahasa pendek, sederhana, tetapi dalam artinya, yang berbunyi sebagai berikut: “Tak Kenal Maka Tak Sayang"

Sesuai dengan peribahasa diatas, ada satu perintah Allah yang penting yang hampir tak dikenal atau dianggap enteng oleh umat Islam, yaitu keharusan wanita menutup auratnya.

Keharusan kaum wanita menutup aurat dgn berjilbab tertera dalam surat An Nur ayat 31 yang cukup panjang, yang penulis kutip satu baris saja, yang berbunyi sebagai berikut. : “Katakanlah kepada wanita yang beriman… … … . . Dan hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya sampai kedadanya”… … . .

Dan seperti yang tercantum dalam surat Al Ahzab ayat 59 yang artinya sebagai berikut. : “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isteri engkau, anak-anak perempuan engkau dan isteri-isteri orang mu’min, supaya mereka menutup kepala dan badan mereka dengan jilbabnya supaya mereka dapat dikenal orang, maka tentulah mereka tidak diganggu (disakiti) oleh laki-laki yang jahat. Allah pengampun lagi pengasih”.

Perintah Allah diatas adalah jelas dan tegas yang wajib hukumnya bagi kaum wanita sebagaimana dinyatakan Allah pada pembukaan surat An Nur yaitu : “Inilah satu surah yang Kami turunkan kepada rasul dan Kami wajibkan menjalankan hukum-hukum syariat yang tersebut didalamnya. Dan Kami turunkan pula didalamnya keterangan-keterangan yang jelas, semoga kamu dapat mengingatnya”.

Dari bunyi ayat diatas jelaslah wanita yang tidak memakai jilbab telah melakukan dosa yang besar karena ingkar kepada hukum syariat Islam yang diwajibkan oleh Allah.

Perintah Allah diatas ditegaskan lagi oleh Nabi Muhammad S.A.W. dalam hadist beliau yang artinya : “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang perempuan apabila sudah cukup umur, tidak boleh dilihat seluruh anggota tubuhnya, kecuali ini dan ini, sambil rasulullah menunjuk muka dan kedua tapak tangannya”.

Sekarang kalau kita keliling diseluruh Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei, sedikit sekali kaum wanita Islam yang memakai jilbab, umumnya hanya anak-anak gadis pesantren. Jumlah kaum wanita yang memakai jilbab bisa dihitung dengan jari, tidak ada artinya dari jumlah penduduk Islam yang lebih kurang 180 juta.

Kalau begitu gambarannya, banyak sekali kaum wanita yang masuk neraka, cocok sekali dengan bunyi hadits dibawah ini, yang artinya sebagai berikut. : “Saya berdiri dimuka pintu soranga, tiba-tiba umumnya yang masuk ke soranga orang-orang miskin, sedangkan orang yang kaya-kaya masih tertahan, hanya saja bahagian mereka telah diperintahkan masuk neraka, dan aku berdiri di pintu neraka maka kebanyakan yang masuk neraka wanita.

Banyak kaum wanita yang masuk neraka, semata-mata karena didalam hidupnya tak mau menutup aurat dgn br Jilbab, didalam neraka akan mendapat siksaan yang berat sekali sebagai mana diceritakan Nabi Muhammad dalam hadits beliau yang artinya sebagai berikut. ; “Wanita yang akan digantung dengan rambutnya, sampai mendidih otak dikepalanya didalam neraka, ialah wanita-wanita yang memperlihatkan rambutnya kepada laki-laki yang bukan muhrimnya” Hadits diatas adalah bahagian akhir dari hadits nabi Muhammad yang cukup panjang, yang menceritakan berbagai macam siksa neraka yang diperlihatkan Allah waktu beliau pergi mikraj. Waktu beliau menceritakan nasib kaum wanita yang berat siksanya didalam neraka karena tak mau menutup auratnya didalam hidupnya, beliau meneteskan air mata.

Begitulah Nabi Muhammad S.A.W. menangisi nasib kaum wanita dari ummatnya nanti di akherat, tetapi sekarang kalau kaum wanita Islam disuruh memakai kerudung kepala, banyak alasannya ada yang mengatakan fanatika agama, sudah kuno tidak cocok dengan zaman, panas dan lain sebagainya. Sikap kaum wanita di zaman sekarang sungguh bertolak belakang dengan sikap kaum wanita di zaman dahulu diwaktu ayat berhijab itu turun, sebagaimana diceritakan oleh Aisyah, istri Nabi Muhammad S.A.W. berikut ini : “telah berkata Aisyah : Mudah-mudahan Allah memberi rahmat atas perempuan-perempuan Muhajirat yang dahulu. Diwaktu Allah menurunkan ayat itu, mereka koyak kain-kain berlukis mereka yang belum dijahit, lalu mreka jadikan jilbab”.

Sikap wanita Islam di Medinah pada waktu turunnya ayat berhijab itu, betul-betul cocok dengan seorang pribadi beriman, sebagai yang digambarkan Allah didalam Al Qur’an, yaitu jika mereka mendengar ayat-ayat Allah dibacakan, mereka lalu berkata :”Kami mendengar dan kami patuh”.

Tetapi sekarang sikap sebagian wanita Islam, jika dibacakan ayat mengenai keharusan memamakai Jilbab, mereka berkata :”Kami mendengar tetapi kami ingkar. ” Kalau begitu sikap kaum wanita Islam terhadap ayat Jilbab ini, betul tidak cocok dengan pengakuannya kepada Allah didalam shalat yang berbunyi sebagai berikut:
“La syarikallahu wabidzalika ummirtu wa anna minal muslimin. ” Yang artinya “Tiada syarikat bagi Engkau dan aku mengaku seorang muslimah”

Seorang wanita yang mengaku dirinya seorang muslimah, yaitu tunduk dan patuh kepada seluruh perintah Allah, harus berpakaian muslimah didalam hidupnya, yaitu terdiri dari jilbab dan pakaian yang menutup seluruh anggota tubuhnya, berlengan panjang sampai pergelangan tangannya dan memakai rok yang menutup sampai mata kakinya. Kalau mereka tidak berpakaian seperti diatas, mereka bukan disebut wanita muslimah. Jadi pengakuannya didalam shalat yang berbunyi :”Aku mengaku seorang muslimah” adalah kosong, dusta kepada Allah.

Seseorang yang bersumpah palsu saja dimuka pengadilan adalah berat hukumannya, apalagi seseorang yang berjanji palsu dihadapan Allah, tentu berat hukumannya didalam neraka, yaitu sampai digantung dengan rambutnya hingga mendidih otaknya.

Kaum wanita menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil yang tertutup dengan pahala yang banyak dari shalat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan. Ini adalah cara berpikir yang salah harus diluruskan. Kaum wanita yang tak memakai jilbab, tidak saja telah berdosa besar kepada Allah, tetapi telah hapus seluruh pahala amal ibadahnya sebagai bunyi surat Al Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya :”… . . Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan diakhirat dia termasuk orang-orang yang merugi.